Tuesday, July 16, 2019

Belajar Dari Guci

Bersyukurlah dengan apa yang telah kita dapat hari ini, semua yang kita miliki hari ini adalah hasil pemberian Allah SWT. Tidak  ada satupun hal yang terjadi pada kita sampai dengan saat ini adalah sebuah kebetulan, semua pasti sudah direncanakan oleh-Nya. Jika saat ini kita sedang diuji dengan cobaan, atau kita sedang berada dimasa masa sulit  anggap lah itu sebuah tempaan dari-Nya supaya kita menjadi lebih kuat dimasa depan. Percayalah bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah dimasa yang akan datang.

Belajarlah dari kisah sebuah Guci, Guci bisa terlihat menawan dan indah bukanlah serta merta langsung jadi Guci, ada banyak proses tempaan yang harus dilalui. Kisah Sebuah Guci seperti ini...

Pada suatu hari sepasang suami istri yang baru menikah, berbulan madu ke Cina. Saat berjalan - jalan disebuah galeri seni, mereka menemukan sebuah guci yang indah sekali. Mereka melihat harga yang tercantum di label guci itu, tertulis angka 40.000 USD .
"Sangat mahal" kata si istri. 
"Ya, tentu !" tuba-tiba pelayan galeri itu berkata,
"Guci ini dibuat sekitar 400 tahun yang lalu, sangat klasik, tetapi tetap indah dan utuh, karena dibuat oleh seorang maestro seni yang luar biasa, pembuatnya adalah seniman sejati, guci yang dibuatnya selalu berkualitas dan bernilai seni tinggi, sekalipun sudah berusi ratusan tahun".Tak disangka, guci itu tiba-tiba berkata.
"Tak tahukah kalian bahwa aku sebenarnya hanya seonggok tanah liat bau yang tak berguna?" Orang-orang itu hanya melongo,
"Saat itu tuanku menemukan aku, memukul-memukulkan aku pada sebuah papan, hingga pasir dan kerikil dalam tubuhku keluar semua.. sakit sekali rasanya", sang guci melanjutkan ceritanya.
"Tidak hanya itu, selanjutnya ia menaruhku diatas batu yang berputar, dan dengan segera dimemutar-mutar dan mulai mengikis dan membentuk tubuhku. Aku tidak tahan ... pusing... tolong hentikan .. sakit..itu yang kuteriakkan , tetapi tuanku hanya berkata, belum saatnya".
"Sesudah itu dia meletakkan aku di sebuah ruangan diatas penggangan api, tahukah kalian, betapa panasnya itu ? perlahan-lahan tubuhku  yang lembek dan hitam berubah menjadi kaku dan memerah.. panas.. tolong hentikan.. itu yang kuteriakkan, tetapi tuanku tersenyum dan hanya berkata, belum saatnya"
"Sesudah itu, tuanku mengeluarkanku dari ruangan itu, dan ia mulai menggoreskan cat-cat pada tubuhku.. saat ttubuhku masih panas dan memrah.. pedih sekali rasanya.. seluruh kulitku terasa seperti disiram api.. aku hanya bisa menangis dan berkata.. tolong hentikan.. aku tidak kuat.. tetapi tuanku berkata , belum saatnya".
"Sesudah tubuhku berlumuran cat, tuanku memasukkan lagi ke ruangan tadi dan mulai memanggangku lagi.. kali ini panasnya yang kurasakan luar biasa, mungkin beberapa kali lipat dari panas yang tadi.. tolooong sakiit.. itu yang bisa kuucapkan, tetapi tuanku hanya berkata, belum saatnya, tinggal sebentar lagi"
"Setelah beberapa jam dipanggangan itu, aku mulai melihat kulitku perlahan-lahan mulai memutih dan sangat keras.. lebih keras dari sebelumnya.. sakitt dari sekujur tubuhku aku rasakan. Perlahan-lahan tuanku mengeluarkan aku dari ruangan itu.. membersihkan tubuhku dengan kain sutra dan memberiku tempat diatas sebuah meja yang indah.."
"Beberapa hari kemudian, sakitku mulai hilang, dan ajaib, aku meraasa sangat kuat. Perlahan-lahan aku mulai sadar, bahwa aku telah berubah menjadi guci yang sangat cantik, seorang raja bersedia membeliku dengan harga yang sangat tinggi"
"Semenjak raja itu membeliku, aku selalu berada ditempat yang indah dan tinggi, agar semua orang bisa melihatku, semua orang bangga dapat memiliki dan melihatku, aku pun yakin semua orang ingin berfoto didekatku. Dulu, pernah ada dua kerajaan bertempur cuma gara-gara memperebutkan aku.."
"Oooh betapa bahagianya aku, seandainya bisa bertemu dengan tuanku sekali lagi.. aku ingin mengucapkan terimakasih.. akan karyanya yang sangat indah di hidupku".



Related Post:

0 comments:

Post a Comment